BERSAMA IBU ERNA WITOELAR
DWP KBRI Moskow, 6 Desember 2008
-----------------------------------------------
Mungkin perumpamaan inilah yang paling tepat untuk menggambarkan pertemuan kami tim redaksi blogspot DWP KBRI Moskow dengan Ibu Ir. Erna Witoelar "Bagai di pucuk ulam tiba...", akhirnya cita-cita kami untuk "menculik" Ibu Erna ditengah kesibukan beliau mendampingi sang suami, Bapak Rahmat Witoelar Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Kabinet Indonesia Bersatu, pada tanggal 6 Desember 2008 lalu, tercapai sudah.
Bincang-bincang kami diawali dengan pengalaman beliau selama 4 tahun 2 bulan sebagai Isteri Duta Besar RI untuk Federasi Rusia. Ibu Erna menjelaskan tentang perkembangan Kota Moskow dilihat dari kaca mata beliau sebagai ahli lingkungan hidup, bahwa pada saat itu tidak terdapat kantong plastik untuk berbelanja, mereka harus membawa kantong plastik dari rumah. Hal ini menurut Ibu Erna sangat positif dalam mendukung pelestarian lingkungan karena mengurangi penggunaan bahan plastik yang sangat susah untuk diuraikan. Selain itu toko-toko masih sangat sedikit ditemui, hanya ada Departement Store Stockman.
Terbukanya Rusia mengakibatkan masuknya "penyakit kapitalis" seperti pola hidup konsumtif dan meningkatnya pelacuran. Keadaan ekonomi yang belum stabil pun mengakibatkan banyaknya pengangguran. Namun seiring dengan waktu, perubahan politik dan ekonomi yang stabil membuat Rusia bangkit kembali.
Selama beliau menjabat sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan KBRI Moskow, banyak sudah kegiatan yang diadakan. Salah satunya adalah dengan membuat kegiatan yang bisa menghasilkan dana, yaitu diadakannya Bazaar, selain untuk membantu mempromosikan Indonesia dalam mendukung Misi KBRI Moskow, DWP juga diuntungkan dengan penjualan berbagai makanannya. Dari hasil tersebut seluruh Anggota DWP bisa melakukan lawatan ke berbagai negara, mengunjungi berbagai objek wisata, museum dan mengetahui kebudayaan yang ada di negara lain selain Rusia.
Ibu Erna adalah seorang sosok wanita yang sangat aktif, pada tahun 2003 - 2007 beliau pernah dipercaya PBB menjadi Duta Besar Khusus untuk " Millenium Development Goals " (MDGs) di Asia Pasifik dan juga menjadi Pimpinan di berbagai Organisasi tingkat Internasional, bahkan pernah menjabat sebagai Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah RI dalam Kabinet Persatuan Nasional tahun 1999 - 2001. Lebih lanjut berbicara mengenai MDGs, beliau menambahkan bahwa Millenium Development Goals ini lahir dari kesepakatan beberapa negara Anggota PBB untuk menanggulangi soal kemiskinan, sedangkan tujuan dari MDGs ini adalah tiada lain yaitu salah satunya untuk mengentaskan kemiskinan. Kemiskinan yang terjadi sekarang ini menurut beliau erat sekali kaitannya dengan pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup yang sehat dan bersih juga terkait dengan kematian anak dan ibu. Dengan adanya wadah ini, masing-masing negara menyepakati untuk mengurangi kemiskinan sampai setengahnya, dan kematian ibu sampai 2/3 nya. Mereka saling membantu, terutama bantuan dari negara-negara maju. Namun Anggota MDGs ini bisa saja merubah tujuan misalnya mereka akhirnya mau mengentaskan kemiskinan lebih dari target awal juga untuk hal-hal lainnya. Beliau berharap semoga program ini bisa berjalan sesuai dengan harapan.
Dengan segala kesibukan yang ada sekarang ini, sebagai sosok ibu rumah tangga, beliau tidak pernah kehilangan waktu sedikitpun untuk keluarga. "Buat saya rumah-tangga dan keluarga adalah nomor satu", kata beliau. "Kalau rumah-tangga saya beres, saya bisa berbuat lebih banyak ke orang-orang", tegas wanita dengan segudang aktivitas baik ditingkat Nasional maupun Internasional. Menurut beliau jika keadaan rumah tangga damai sentosa serta terkendali dengan sendirinya, karir yang diemban akan berjalan dengan baik pula. Prinsip beliau untuk mengutamakan keluarga di atas segalanya, adalah benar adanya, dengan meluangkan waktu yang seoptimal mungkin, komunikasi yang lancar dengan suami juga anak-anak adalah kunci utama dalam membina keluarga yang harmonis, seraya melatih anak-anak untuk menjadi mandiri. Waktu senggang sering beliau pergunakan dengan suami juga anak-anak, menantu dan cucu untuk kegiatan-kegiatan yang membina kebersamaan dan komunikasi.
Tim Redaksi :
Vivi Manginsela (VM), Dwara Buchari (DB), Marty Garlina (MG)
No comments:
Post a Comment