Sunday, March 08, 2009

Merayakan Hari Perempuan
DI SEKOLAH RUSIA

Moskow, 8 Maret 2009

Jika di Indonesia dikenal perayaan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember, ada suatu tradisi unik di Rusia yang selalu dinanti-nantikan para perempuan, yakni merayakan Hari Perempuan yang jatuh setiap tanggal 8 Maret. Dalam bahasa setempat tradisi ini disebut "Prasnik Vasmoi Marta", suatu tradisi yang dimulai sejak 1911 yang dikenal juga dengan nama perayaan delapan Maret. Acara ini biasanya ditandai dengan pemberian hadiah kepada setiap perempuan yang kita cintai. Hadiah bisa berupa coklat, kue-kue manis teman minum teh, sebuket bunga segar atau hanya sekadar souvenir kecil. Tidak mengherankan, banyak toko pada saat itu meraup rezeki dan kebanjiran pembeli, tidak seperti hari biasanya. Tentu saja acara ini tepat sekali sebagai ajang silahturahmi di kalangan keluarga, teman dan lingkungan sekolah. Konon, sekarang sudah ada 43 negara yang mengikuti tradisi Rusia ini. Bagaimana itu dirayakan, dapat dilihat misalnya perayaan yang dilakukan di sekolah-sekolah, seperti yang saya alami di sekolah Nadinka, buah hati saya yang akan saya ceritakan ini, di mana murid, guru dan orangtua saling berinteraksi. Walaupun murid bisa memberikan apa saja, hadiah lazim untuk guru mereka adalah coklat. Uniknya, murid diperbolehkan membawa ibu mereka bahkan nenek yang mereka cintai ke sekolah. Dengan demikian, mereka secara tidak langsung mengetahui dan mengerti bagaimana anak atau cucu mereka menimba ilmu. Di lain pihak, murid merasa memiliki perhatian dari keluarganya untuk lingkungan sekolahnya, guru, teman dan staf lainnya. Jelas ini merupakan acara yang mendidik agar kita mencintai lingkungan kita dan terutama jasa yang diberikan oleh kaum perempuan terhadap keluarga, dan bangsanya. Seperti juga perayaan Lebaran atau natal yang istimewa di Indonesia, murid akan mengenakan pakaian terbaik mereka. Anak laki-laki menggunakan jas dan dasi kupu-kupu sehingga mereka tampak bagai laki-laki muda yang gagah dan bermartabat. Murid perempuan akan terlihat cantik bagai gadis belia yang tumbuh dengan hati bersih dan tulus. Acara dibuka dengan pemberian buket bunga dan hadiah yang diserahkan secara simbolis dari ketua persatuan orangtua murid seraya membacakan puisi. Ini tentu saja menunjukkan betapa kesadaran seni sastra masih dihidupkan di sekolah-sekolah di Rusia.



Acara kemudian dilanjutkan dengan koor menyanyi bersama di kelas. Murid perempuan menyanyi lagu itu sambil menggendong boneka seolah itu bayi yang mereka sayangi, menyimbolkan mereka sebagai ibu dan boneka seperti mereka sendiri. Syair lagu mereka antara lain mengucapkan rasa terimakasih mereka kepada mama tercinta, karena sejak kecil telah dirawat dgn penuh kasih dan tidak mungkin terbalaskan semuanya. Sesudah itu, lagi-lagi ada pembacaan puisi dan kali ini dibacakan oleh masing-masing anak. Uniknya, pembacaan itu juga disertai dengan memegang karton berbentuk hati yang tertuliskan sifaf-sifat baik mama mereka. Misalnya, maya mama ocen dobraya (mama saya sangat baik) dan menempelkan kartun merah hati yang bertuliskan "dobraya" di papan tulis atau krasivaya (cantik), trudalubivala (pekerja keras). Lalu ada permainan tebak suara, di mana setiap ibu harus menutup mata mereka dan setiap anak berteriak "mama". Bagi yang merasa ibunya langsung akan menyebutkan nama anaknya. Begitu pula sebaliknya, si ibu akan menyebutkan "zaika" artinya kelinci, dan anak harus menebak suara ibunya, sambil ditutup matanya. Karena mengikut-sertakan juga nenek, maka ada pula permainan bersama babuska (nenek), dimana tampil 6 orang nenek dan 6 murid . Mereka diharuskan menyuapi yogurt kepada nenek mereka. Permainan lain adalah siapa yg paling cepat habis. Ini pertanda bahwa sejak kecil nenek pun berperan besar dalam mendidik cucunya, menyuapi makanan, dan ini saatnya membalas budi baik. Tentu saja untuk merayakan rasa sukacita, akan dilanjutkan dengan dansa bersama sang nenek mereka. Seiring dengan teknologi, anak-anak kemudian menyanyi karaoke bersama mengenai lagu-lagu yang bertema hari perempuan. Para ibu ikut mendendangkan lagu bersama-sama mereka. Sebelum perayaan yang menyenangkan semua orang itu berakhir, murid laki-laki akan memberikan hadiah kepada murid perempuan dan dilanjutkan dengan acara makan bersama. Ini adalah acara ramah-tamah. tersedia hidangan sederhana seperti roti dan kalbasu, salad segar dan buah-buah juga coklat dan minuman. Perayaan hari perempuan di Rusia dengan demikian sungguh amat bermakna, karena memberikan pengakuan atas jasa-jasa perempuan secara umum. Khususnya perayaan yang terjadi di sekolah itu telah menjadi ajang saling mengenal dari semua generasi perempuan, dan sarana edukasi pada murid untuk tidak melupakan nilai-nilai yang diwariskan dari nenek ke anak dan ke cucu dan melihatkan mereka sebagai bagian dari masyarakat. Nilai itu tidak saja pada tradisi dan nilai namun juga pada pengenalan sastra kepada murid sejak dini.

Sumber : Eviana A Susanti Vladimir Y
Editor : Vivi Manginsela

No comments: