SEKILAS PENGALAMAN
BERPUASA DI RUSIA
"Ramadhan 2009"
"Marhaban ya Ramadhan" Selamat datang Ramadhan... Bulan nan suci dan penuh rahmat yang dinanti-nantikan bagi segenap umat Islam di dunia disambut dengan sukacita. Dalam menjalani Ibadah Puasa di bulan Ramadhan 1430 Hijriah ini, ada berbagai pengalaman dari setiap umatnya dan lebih khusus bagi masyarakat Muslim Indonesia yang tinggal atau berdomisili jauh dari Tanah Air Tercinta Indonesia. Berikut ini kami bagikan sekilas pengalaman berpuasa di wilayah Rusia oleh dua orang Penulis, dilihat dari kacamata seorang
Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga.
Semoga bermanfaat dan selamat menyimak...
Puasa di Rusia? Apa bedanya dengan puasa di Indonesia? Secara garis besar yang sangat mencolok antara puasa di Rusia dan di Indonesia untuk tahun ini adalah perbedaan waktu. Kalau di Indonesia di awal puasa sudah mulai berbuka pada pukul 18.00 namun di Rusia untuk jadwal buka puasa Ramadhan tahun ini, kita masih harus bersabar sekitar 3 jam sampai dengan pukul 20.52 malam hari untuk berbuka.
Dua tiga hari sebelum memasuki bulan Ramadhan, kali ini agak bingung juga bagi orang seperti saya yang baru pertama kali berpuasa di Rusia dan di musim panas. Karena selain waktu berpuasa yang lebih lama dan lumayan membuat perut jungkir balik, ada faktor hambatan lain yang jadi pertimbangan untuk tidak berpuasa di musim panas di Rusia..., tidak lain dan tidak bukan adalah kehidupan orang Rusia yang bisa di bilang “bebas”.
Saya hampir tidak bisa membayangkan ketika di siang hari disaat kita lagi menahan haus, bagi mahasiswa pria yang sedang menjalankan kuliah atau bagi pegawai kantoran yang sedang bekerja, namun pada saat bersamaan kebetulan bertemu atau melihat wanita-wanita Rusia melenggak-lenggok dengan pakaian yang “minim" atau terlihat pemandangan yang kurang pantas di jalanan. Inilah hal tantangan berat yang harus dilewati...
Bercerita tentang berpuasa di Moskow, ketika hari pertama puasa saya masih tinggal sementara di Moskow, biasanya yang pukul 17.00 kita sudah bisa bergembira karena satu jam lagi sudah buka. Tapi sekarang ini kita masih harus menahan dahaga dan lapar sampai pukul 20.52.
Karena jadwal buka puasa pukul 20.52 maka shalat Isya akan di mulai sekitar pukul 22.30, jadi setelah selesai shalat Tarawih yang biasanya di Indonesia bisa kumpul-kumpul sebentar di Masjid sekedar bergurau atau mengobrol ringan, tapi jika di Moskow pemandangan seperti itu sangat jarang kita lihat. Dan mungkin sebelum shalat tarawih pun sudah ada yang pulang ke rumah karena harus menyiapkan santapan sahur untuk jam 4.00 pagi nanti.
Untuk hari-hari tertentu biasanya diadakan pula puasa bersama dan shalat Tarawih di KBRI Moskow. Kitapun bisa turut menikmati hidangan-hidangan buka puasa ala Indonesia seperti kolak, soto betawi, dll.
Bagaimana dengan mereka yang berpuasa di luar kota Moskow? Pengalaman berpuasa bagi orang-orang Indonesia yang bertempat tinggal di Moskow juga berbeda dengan mereka yang tinggal diluar kota Moskow. Kebetulan saya mahasiswa yang berdomisili diluar kota Moskow, yaitu tepatnya di kota Rostov. Biasanya saya harus bangun pagi-pagi menyiapkan sahur seadanya dan tetap harus menjalani jadwal kuliah yang padat.
Sebenarnya saya lebih merindukan sahur dan buka puasa di kota Moskow, karena udara di kota Rostov lebih panas dibandingkan di Moskow dan suasananya juga jauh berbeda karena tidak ada shalat Tarawih bersama seperti yang diadakan oleh KBRI Moskow. Dan juga karena satu-satunya Mesjid yang berada di kota Rostov ini terletak kira-kira 1 jam dari tempat tinggal saya dan itu pun jarang ada angkutan umum menuju sana, jadi sebaiknya saya shalat Tarawih di kamar saja sambil menyiapkan hari esok.
Demikian sekilas tentang puasa di Rusia, dan berbagai perbandingan dengan bulan puasa di Tanah Air Indonesia. Ada banyak keterbatasan, kekurangan dan juga kelebihannya, tapi saya tahu kita semua merindukan bulan Puasa di Tanah Air kita tercinta, rindu dengan suara Adzan Maghrib yang menandakan sudah saatnya berbuka, rindu dengan suara anak-anak remaja yang terlewat “rajin”untuk membangunkan kita ketika sahur, rindu dengan suara takbiran anak-anak kecil yang bersemangat sambil memukul bedug, atau rindu dengan sanak keluarga kita yang menunggu kita untuk berlebaran bersama...
*Penulis : Iqbal Patahna (Mahasiswa Rostov, Rusia)
Puasa di Moskow? Waktu diminta untuk menulis pengalaman oleh bu Vivi Manginsela, saya sempat berpikir, rasanya tidak ada bedanya dengan di Indonesia. Maksud saya sih karena saya memang sudah lama tinggal di Moskow sehingga pengalaman puasa ya begitu-begitu saja seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada yang berbeda, yang berbeda hanya masalah waktunya saja.
Kegiatan rutin yang diadakan setiap bulan Ramadhan juga seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu kegiatan buka bersama dan Teraweh bersama, yang diadakan oleh HPII Moskow dengan membagi tugas memasak bagi Ibu-ibu yang beragama Islam. Kebetulan bulan puasa ini masih jatuh di musim panas, sehingga kebutuhan sayur mayur untuk persiapan berbuka banyak tersedia di pasar-pasar, terutama pasar Vietnam yang banyak sekali sayur-mayurnya yang sama dengan di Indonesia. Begitu pula untuk mendapatkan daging yang halal selain bisa beli di Mesjid, sekarang sudah ada di toko halal :

Alamat Toko Halal :
OOO Джента Злита
Leninsky Prospek, dom 90
Tlp. (495) 131-31-88, Moskow
Perbedaan yang mencolok terasa untuk tahun ini, waktu puasanya yang lebih panjang dari pada tahun-tahun sebelum nya sangat terasa. Sebelum memasuki hari puasa kami mendapatkan jadwal puasa yang di keluarkan oleh Mesjid setempat, disitu tertera untuk hari pertama Imsyak pukul 04.35 dan Maghribnya pukul 20.52, waduh saya sempat berpikir, apa saya kuat menjalaninya? Alhamdulilah... kami bisa melewatinya dengan aman, dan yang lebih membuat saya bahagia untuk tahun ini anak saya juga bisa melewati puasanya dengan mulus, mungkin juga kebetulan hari puasa ini jatuhnya pas pada hari libur sekolahnya, dan banyak anak-anak mahasiswa/mahasiswi yang berlibur di rumah sehingga memacu anak saya untuk ikut berpuasa. Memang sih pada waktu masuk sekolah 1 September yang lalu, anak saya agak sedikit kesulitan, mungkin dikarenakan kegiatan sekolah yang begitu padat, berbeda dengan puasa di hari libur, dengan udara yang panas, sehingga sempat jatuh sakit.
Untuk tahun 2009 ini Puasa jatuh dipertengahan bulan Agustus, yang di tahun-tahun sebelum seharusnya sudah memasuki musim gugur, tapi tahun ini dan sampai bulan September ini udara masih terasa panas dan matahari masih bersinar dengan teriknya. Jadi saya tidak bisa membayangkan untuk tahun-tahun yang akan datang, semakin bergeser bulannya dan jatuh hari Puasanya akan semakin panjang saja. Tapi kembali pada niat, mudah-mudahan di tahun depan dan seterusnya kami pun bisa melalui puasa ini dengan tanpa rintangan. Amin...
*Penulis : Marty Garlina (Ibu Rumah Tangga)
Editor & Foto : Vivi Manginsela, Marty Garlina
BERPUASA DI RUSIA
"Ramadhan 2009"

"Marhaban ya Ramadhan" Selamat datang Ramadhan... Bulan nan suci dan penuh rahmat yang dinanti-nantikan bagi segenap umat Islam di dunia disambut dengan sukacita. Dalam menjalani Ibadah Puasa di bulan Ramadhan 1430 Hijriah ini, ada berbagai pengalaman dari setiap umatnya dan lebih khusus bagi masyarakat Muslim Indonesia yang tinggal atau berdomisili jauh dari Tanah Air Tercinta Indonesia. Berikut ini kami bagikan sekilas pengalaman berpuasa di wilayah Rusia oleh dua orang Penulis, dilihat dari kacamata seorang
Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga.
Semoga bermanfaat dan selamat menyimak...
Puasa di Rusia? Apa bedanya dengan puasa di Indonesia? Secara garis besar yang sangat mencolok antara puasa di Rusia dan di Indonesia untuk tahun ini adalah perbedaan waktu. Kalau di Indonesia di awal puasa sudah mulai berbuka pada pukul 18.00 namun di Rusia untuk jadwal buka puasa Ramadhan tahun ini, kita masih harus bersabar sekitar 3 jam sampai dengan pukul 20.52 malam hari untuk berbuka.
Dua tiga hari sebelum memasuki bulan Ramadhan, kali ini agak bingung juga bagi orang seperti saya yang baru pertama kali berpuasa di Rusia dan di musim panas. Karena selain waktu berpuasa yang lebih lama dan lumayan membuat perut jungkir balik, ada faktor hambatan lain yang jadi pertimbangan untuk tidak berpuasa di musim panas di Rusia..., tidak lain dan tidak bukan adalah kehidupan orang Rusia yang bisa di bilang “bebas”.
Saya hampir tidak bisa membayangkan ketika di siang hari disaat kita lagi menahan haus, bagi mahasiswa pria yang sedang menjalankan kuliah atau bagi pegawai kantoran yang sedang bekerja, namun pada saat bersamaan kebetulan bertemu atau melihat wanita-wanita Rusia melenggak-lenggok dengan pakaian yang “minim" atau terlihat pemandangan yang kurang pantas di jalanan. Inilah hal tantangan berat yang harus dilewati...
Bercerita tentang berpuasa di Moskow, ketika hari pertama puasa saya masih tinggal sementara di Moskow, biasanya yang pukul 17.00 kita sudah bisa bergembira karena satu jam lagi sudah buka. Tapi sekarang ini kita masih harus menahan dahaga dan lapar sampai pukul 20.52.
Karena jadwal buka puasa pukul 20.52 maka shalat Isya akan di mulai sekitar pukul 22.30, jadi setelah selesai shalat Tarawih yang biasanya di Indonesia bisa kumpul-kumpul sebentar di Masjid sekedar bergurau atau mengobrol ringan, tapi jika di Moskow pemandangan seperti itu sangat jarang kita lihat. Dan mungkin sebelum shalat tarawih pun sudah ada yang pulang ke rumah karena harus menyiapkan santapan sahur untuk jam 4.00 pagi nanti.
Untuk hari-hari tertentu biasanya diadakan pula puasa bersama dan shalat Tarawih di KBRI Moskow. Kitapun bisa turut menikmati hidangan-hidangan buka puasa ala Indonesia seperti kolak, soto betawi, dll.
Bagaimana dengan mereka yang berpuasa di luar kota Moskow? Pengalaman berpuasa bagi orang-orang Indonesia yang bertempat tinggal di Moskow juga berbeda dengan mereka yang tinggal diluar kota Moskow. Kebetulan saya mahasiswa yang berdomisili diluar kota Moskow, yaitu tepatnya di kota Rostov. Biasanya saya harus bangun pagi-pagi menyiapkan sahur seadanya dan tetap harus menjalani jadwal kuliah yang padat.
Sebenarnya saya lebih merindukan sahur dan buka puasa di kota Moskow, karena udara di kota Rostov lebih panas dibandingkan di Moskow dan suasananya juga jauh berbeda karena tidak ada shalat Tarawih bersama seperti yang diadakan oleh KBRI Moskow. Dan juga karena satu-satunya Mesjid yang berada di kota Rostov ini terletak kira-kira 1 jam dari tempat tinggal saya dan itu pun jarang ada angkutan umum menuju sana, jadi sebaiknya saya shalat Tarawih di kamar saja sambil menyiapkan hari esok.
Demikian sekilas tentang puasa di Rusia, dan berbagai perbandingan dengan bulan puasa di Tanah Air Indonesia. Ada banyak keterbatasan, kekurangan dan juga kelebihannya, tapi saya tahu kita semua merindukan bulan Puasa di Tanah Air kita tercinta, rindu dengan suara Adzan Maghrib yang menandakan sudah saatnya berbuka, rindu dengan suara anak-anak remaja yang terlewat “rajin”untuk membangunkan kita ketika sahur, rindu dengan suara takbiran anak-anak kecil yang bersemangat sambil memukul bedug, atau rindu dengan sanak keluarga kita yang menunggu kita untuk berlebaran bersama...
*Penulis : Iqbal Patahna (Mahasiswa Rostov, Rusia)
Puasa di Moskow? Waktu diminta untuk menulis pengalaman oleh bu Vivi Manginsela, saya sempat berpikir, rasanya tidak ada bedanya dengan di Indonesia. Maksud saya sih karena saya memang sudah lama tinggal di Moskow sehingga pengalaman puasa ya begitu-begitu saja seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada yang berbeda, yang berbeda hanya masalah waktunya saja.
Kegiatan rutin yang diadakan setiap bulan Ramadhan juga seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu kegiatan buka bersama dan Teraweh bersama, yang diadakan oleh HPII Moskow dengan membagi tugas memasak bagi Ibu-ibu yang beragama Islam. Kebetulan bulan puasa ini masih jatuh di musim panas, sehingga kebutuhan sayur mayur untuk persiapan berbuka banyak tersedia di pasar-pasar, terutama pasar Vietnam yang banyak sekali sayur-mayurnya yang sama dengan di Indonesia. Begitu pula untuk mendapatkan daging yang halal selain bisa beli di Mesjid, sekarang sudah ada di toko halal :

Alamat Toko Halal :
OOO Джента Злита
Leninsky Prospek, dom 90
Tlp. (495) 131-31-88, Moskow
Perbedaan yang mencolok terasa untuk tahun ini, waktu puasanya yang lebih panjang dari pada tahun-tahun sebelum nya sangat terasa. Sebelum memasuki hari puasa kami mendapatkan jadwal puasa yang di keluarkan oleh Mesjid setempat, disitu tertera untuk hari pertama Imsyak pukul 04.35 dan Maghribnya pukul 20.52, waduh saya sempat berpikir, apa saya kuat menjalaninya? Alhamdulilah... kami bisa melewatinya dengan aman, dan yang lebih membuat saya bahagia untuk tahun ini anak saya juga bisa melewati puasanya dengan mulus, mungkin juga kebetulan hari puasa ini jatuhnya pas pada hari libur sekolahnya, dan banyak anak-anak mahasiswa/mahasiswi yang berlibur di rumah sehingga memacu anak saya untuk ikut berpuasa. Memang sih pada waktu masuk sekolah 1 September yang lalu, anak saya agak sedikit kesulitan, mungkin dikarenakan kegiatan sekolah yang begitu padat, berbeda dengan puasa di hari libur, dengan udara yang panas, sehingga sempat jatuh sakit.
Untuk tahun 2009 ini Puasa jatuh dipertengahan bulan Agustus, yang di tahun-tahun sebelum seharusnya sudah memasuki musim gugur, tapi tahun ini dan sampai bulan September ini udara masih terasa panas dan matahari masih bersinar dengan teriknya. Jadi saya tidak bisa membayangkan untuk tahun-tahun yang akan datang, semakin bergeser bulannya dan jatuh hari Puasanya akan semakin panjang saja. Tapi kembali pada niat, mudah-mudahan di tahun depan dan seterusnya kami pun bisa melalui puasa ini dengan tanpa rintangan. Amin...
*Penulis : Marty Garlina (Ibu Rumah Tangga)
" Selamat Menunaikan Ibadah Puasa "
Editor & Foto : Vivi Manginsela, Marty Garlina
No comments:
Post a Comment